KATA PENGANTAR
Segala
puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas kasih
karunia-Nya makalah fungsi manajemen: actuating (penggerakan) ini dapat diselesaikan sebagai salah satu
tugas mata kuliah Manajemen Pendidikan.
Makalah
ini berisi tentang pengertian actuating (penggerakan), fungsi dan peranan
actuating, pengaplikasian actuating dalam pendidikan, serta pentingnya
actuating dalam organisasi.
Kami
menyadari bahwa Tuhanlah sumber segala ilmu pengetahuan sehingga kami merasa
memiliki kekurangan dalam penulisan makalah ini, untuk itu kami membutuhkan
saran dan kritik agar makalah ini menjadi lebih baik. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca.
Karawang,
21 Agustus 2016
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Pada zaman
sekarang baik individu maupun
organisasi masih banyak yang belum mampu untuk menerapkan managemen yang baik.
Dalam sebuah managemen yang baik harus memiliki empat fungsi penting dari
Planning (perencanaan), Organizing (penempatan), Actuating
(pengarahan/penggerakan), dan Controlling (pengendalian). Salah satu fungsi
tidak berjalan dengan baik dapat mempengaruhi segala aspek managemen.
Banyak
individu maupun organisasi yang tidak dapat melakukan pengarahan organisasi
dengan baik. Pengarahan dalam memotivasi tiap anggotanya dan berkomunikasi
antar anggota maupun mengatasi masalah yang ada di dalam organisasi. Pengetahuan tentang actuating
(penggerakan/pengarahan) dikalangan para remaja zaman sekarang harus
ditingkatkan. Pengetahuan tentang actuating pun penting untuk diketahui dan
dipelajari. Dengan dibuatnya makalah ini, diharapkan akan lebih meningkatkan
pengetahuan kita mengenai penjelasan tentang Actuating .
Pengarahan dalam ilmu
manajemen merupakan aspek hubungan manusiawi dalam kepemimpinan yang mengikat
para bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya secara efektif
dan efisien untuk mencapai sebuah tujuan. Directing bukan saja agar pegawai
melaksanakan atau tidak melaksanakan suatu kegiatan, tetapi dapat pula
berfungsi mengkoordinasi kegiatan berbagai unsur organisasi agar efektif
tertuju kepada realisasi tujuan yang ditetapkan sebelumnya. Salah satu fungsi
manajemen yaitu pengarahan atau actuating. Di dalam aspek pengarahan ini akan
timbul hubungan manusiawi dalam kepemimpinan yang mengikat bawahan untuk
bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya secara lebih berdaya guna untuk
mencapai tujuan.
1.2.Rumusan
Masalah
1. Apakah
pengertian dari actuating (penggerakan)?
2. Sebutkan
manfaat actuating (penggerakan)?
3. Sebutkan prinsip actuating ( penggerakan ) ?
4. Apakah
pentingnya actuating (penggerakan) dalam organisasi?
1.3.Tujuan
Penelitian
1. Mengetahui
pengertian dari actuating (penggerakan).
2. Mengetahui
manfaat actuating
(penggerakan).
3.
Mengetahui prinsip actuating ( penggerakan ).
4. Mengetahui
pentingnya actuating (penggerakan) dalam organisasi.
1.4.
Manfaat Penelitian
1. Menambah
wawasan dan pengetahuan mengenai actuating (penggerakan).
2. Lebih
meningkatkan jiwa manajemen pada diri mahasiswa melalui actuating (penggerakan)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI
...........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang....................................................................................................
1.2 Rumusan
Masalah
..............................................................................................
1.3 Tujuan
................................................................................................................
1.4 Manfaat Penelitian
............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian actuating …………….......................................................................
2.2 Pengertian menurut para ahli...............................................................................
2.3 Bagian bagian actuating.......................................................................................
2.3 Bagian bagian actuating.......................................................................................
2.4 Manfaat actuating.................................................................................................
2.5 Pinsip actuating ...................................................................................................
BAB III PENUTUP
A. Simpulan
.............................................................................................................
B. Saran
...................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
..............................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN ACTUATING
Actuating (pengarahan) adalah suatu
tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai
sasaran yang sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi,
actuating artinya menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya
atau dengan kesadaran bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan. Actuating
adalah pelaksanaan untuk bekerja. Actuating merupakan fungsi manajemen yang
terpenting dan paling dominan dalam proses manajemen. Fungsi ini baru dapat
diterapkan setelah adanya planning (rencana), organizing (organisasi) dan
karyawan ada. Jika fungsi ini diterapkan, maka proses manajemen dalam
merealisasi tujuan dimulai.
2.2 PENGERTIAN ACTUATING MENURUT PARA AHLI
1. Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan
Pengarahan
yaitu mengarahkan semua karyawan agar mau bekerja sama dan bekerja secara efektif
dalam mencapai tujuan perusahaan.
2. George R. Terry
2. George R. Terry
Actuating is setting all members of the group to want to
achieve and to strike to achieve the objective willingly and keeping with the
managerial planning and organizing efforts.
Artinya :
Pengarahan adalah membuat
semua anggota kelompok, agar mau bekerja sama dan bekerja secara ikhlas serta
bergairah untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan dan usaha-usaha pengorganisasian.
3. Koontz dan O’Donnel
Directing and leading are the interpersonal aspects of managing by which subordinate are
led to understand and contribute effectively and efficiency to the attainment
of enterprise objectives.
Artinya :
Pengarahan adalah
hubungan antara aspek-aspek individual yang ditimbulkan oleh adanya pengaturan terhadap bawahan - bawahan untuk
dapat dipahami dan pembagian pekerjaan yang efektif untuk tujuan perusahaan
yang nyata.
Jadi, pengarahan adalah kegiatan yang dilakukan oleh pimpinan untuk membimbing, menggerakkan, mengatur segala kegiatan yang telah diberi tugas dalam melaksanakan sesuatu kegiatan usaha.
Jadi, pengarahan adalah kegiatan yang dilakukan oleh pimpinan untuk membimbing, menggerakkan, mengatur segala kegiatan yang telah diberi tugas dalam melaksanakan sesuatu kegiatan usaha.
4. Keith Davis
Actuating adalah kemampuan membujuk orang-orang
mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dengan penuh semangat.
2.3 BAGIAN BAGIAN ACTUATING
1.
Staffing
Actuating terbagi ke dalam
5 bagian, yaitu :
Staffing (pengisian
jabatan) adalah kegiatan untuk memperoleh karyawan yang efektif yang akan
mengisi jabatan-jabatan kosong di organisasi perusahaan.
Pengisian jabatan ini
bertujuan agar semua jabatan ada pejabatnya yang akan melaksanakan tugas-tugas
pada setiap jabatan tersebut, sehingga sasaran perusahaan dapat tercapai.
Pengisian jabatan ini, dilakukan dengan cara penarikan, seleksi, dan penempatan
karyawan yang baik, sehingga para karyawan dapat bekerja efektif dalam
melakukan tugas-tugasnya.
Asas pengisian jabatan
ini adalah “penempatan orang-orang yang tepat pada tempat yang tepat dan
penempatan orang-orang yang tepat pada pekerjaan yang tepat” atau the right man in the right place and the
right man in the right job. Asas ini perlu dihayati dan diterapkan untuk
menghindari terjadinya mismanagement dalam
kepegawaian. Pokok masalah yang akan dipelajari pada fungsi pengisian jabatan
ini, adalah :
·
Pengadaan (procurement)
Pengadaan adalah proses
penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan,
baik kualitas maupun kuantitasnya sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Untuk
mendapatkan karyawan yang kualitas dan kuantitasnya baik, sehingga efektif
mengerjakan tugas-tugasnya harus dilakukan dengan cara :
a.)
Job Analysis (analisis jabatan)
Adalah menganalisis
pekerjaan-pekerjaan apa aja yang harus dilakukan pada suatu jabatan, mengapa
pekerjaan itu dilakukan dan bagaimana melakukannya. Hasil analisis jabatan ini
adalah uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan.
b.)
Job Description (uraian pekerjaan)
Adalah uraian mengenai
tugas-tugas dan tanggung jawab seorang pejabat pada suatu jabatan atau apa hak
dan kewajibannya.
c.)
Job Specification (spesifikasi pekerjaan)
Adalah uraian
syarat-syarat orang yang dapat memangku suatu jabatan tertentu, agar ia dapat
bekerja secara efektif.
·
Penarikan (recruiting)
Penarikan adalah kegiatan
mencari dan mempengaruhi tenaga kerja agar mau melamar lowongan pekerjaan yang
masih kosong di perusahaan. “mencari” yaitu menetapkan sumber-sumber tenaga
kerja yang akan ditarik. “mempengaruhi” adalah menetapkan cara-cara
penarikannya, seperti melalui iklan pada media massa dan melalui para karyawan
yang telah ada. Penarikan dibagi menjadi 2 bagian, yaitu penarikan dengan cara
internal maupun dengan cara eksternal.
Penarikan dengan cara internal, yakni karyawan yang akan mengisi lowongan jabatan yang
kosong, ditarik dari karyawan yang telah ada dalam perusahaan. Penarikan
dilakukan dengan cara “mutasi atau transfer”, baik yang sifatnya vertikal
(promosi,demosi) maupun horizontal (rotasi).
a)
Promosi adalah mutasi dengan menaikkan
pangkat atau jabatan seseorang, sehingga
authority dan responsibility-nya
semakin besar biasanya diikuti kenaikan pendapatan. Promosi diartikan
peningkatan status (jabatan) seseorang karyawan, seperti karyawan percobaan
atau calon pegawai menjadi karyawan tetap,
atau karyawan operasional diangkat menjadi karyawan manajerial. Dengan
peningkatan status (promosi) ini maka hak, kewajiban, dan pendapatannya akan
semakin besar pula. Dasar-dasar promosi dikenal atas:
1. Senioritas, yaitu promosi yang didasarkan pada
lamanya pengalaman kerja seorang karyawan. Kelemahan senioritas sebagai dasar
promosi adalah seorang karyawan yang
kemampuannya sangat terbatas, tetapi karena masa kerjanya lebih lama ia yang di
promosikan. Kebaikan dasar ini adalah labour
turn over relatif kecil.
2.
Ability (kecakapan), yaitu promosi yang didasarkan atas
kecakapan seorang karyawan, yang kecakapannya lebih baik mendapat prioritas
pertama untuk di promosikan.
3.
Kombinasi senioritas dan ability adalah promosi yang dilakukan
berdasarkan lamanya masa kerja dan tingkat pendidikan formal melalui ujian
kenaikan golongan. Dasar promosi kombinasi ini akan lebih baik, lebih lebih
objektif, dan akan menempatkan orang terbaik pada suatu jabatan.
b)
Demosi adalah mutasi dengan cara penurunan
pangkat atau jabatan seseorang karyawan. Kebaikannya :
1. Biaya-biaya penarikan relatif kecil.
2. Perilaku karyawannya telah diketahui.
3. Karyawannya telah berpengalaman.
4. Orientasi dan induksi tidak
diperlukan lagi.
5. Karyawan yang cakap ada kesempatan
untuk promosi.
6. Memotivasi semangat kerja karyawan.
7. Loyalitas dan kedisiplinan karyawan
lebih baik.
8. Dan lain sebagainya.
Keburukannya :
1. Masalah pengisian lowongan tidak
terselesaikan, karena mutasi akan menimbulkan lowongan yang kosong kembali.
2. Pelaksanaan sistem kerja hanya tetap
begitu-begitu saja.
3. Kewibawaan pejabat yang dipromosikan
relatif kurang.
4. Promosinya sering didasarkan atas
nepotisme.
5. Dan lain sebagainya.
c)
Rotasi (mutasi horizontal) adalah pemindahan seorang karyawan
dari suatu jabatan ke jabatan lainnya, tetapi pangkatnya teta, hanya
pekerjaannya yang berbeda. Mutasi/transfer karyawan dilakukan atas “keinginan
karyawan atau keinginan perusahaan”. Mutasi dilakukan bertujuan untuk
penempatan kembali karyawan, ke jabatan yang lebih sesuai dengan keahliannya.
Penarikan dengan cara eksternal, yakni pelamar pekerjaan yang mengisi lowongan jabatan yang
kosong ditarik orang-orang dari luar perusahaan, yaitu :
1. Lembaga-lembaga pendidikan
2. Kantor penempatan tenaga kerja
3. Pasar tenaga kerja (umum)
4. Nepotisme atau kawan-kawan karyawan
Penarikan tenaga kerja
atau sumber daya manusia ini dilakukan melalui iklan pada media massa, seperti
pada surat kabar, radio dan televisi.
Untuk memperoleh pelamar
yang banyak, hendaknya iklan itu dimuat pada media massa terkenal dan
peredarannya cukup luas. Semakin banyak pelamar yang memasukkan lamarannya maka
kesempatan untuk memperoleh karyawan yang sangat memenuhi persyaratan akan
semakin banyak.
·
Seleksi (selection)
Seleksi adalah suatu
kegiatan pemilihan dan penentuan pelamar yang diterima atau yang ditolak untuk
menjadi karyawan perusahaan itu. Dasar seleksi adalah job specification dari
perusahaan bersangkutan. Metode seleksi dikenal atas: “metode nonilmiah dan metode ilmiah”.
Metode nonilmiah, yaitu seleksi yang dilaksanakan tidak
didasarkan kepada kiteria/standar atau spesifikasi kebutuhan nyata pekerjaan
atau jabatan, tetapi hanya didasarkan kepada perkiraan dan pengalaman saja.
Seleksi dalam hal ini tidak
berpedoman kepada job description dan job specifiction dari jabatan yang akan
diisi itu. Seleksi nonilmiah (observation method) ini, kurang dapat
dipertanggung jawabkan, karena kualitas dan kuantitas karyawan yang diterima
tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan bahkan sering menimbulkan mismanagement kepegawaian.
Metode ilmiah, adalah seleksi yang didasarkan kepada ilmu pengetahuan dan
kebutuhan nyata jabatan yang akan diisi serta berpedoman kepada kriteria
spesifikasi dan standar-standar tertentu.
Dengan seleksi ilmiah ini
diharapkan akan diperoleh karyawan yang qualified dan penempatannya yang tepat,
sehingga pembinaannya dan pengembangannya relatif lebih murah.
1.
Prosedur Seleksi
a. Seleksi surat-surat lamaran
b. Pemeriksaan referensi
c. Wawancara pendahuluan
d. Seleksi ilmu pengetahuan
e. Tes psikologi
f.
Tes
kesehatan
g. Wawancara akhir dengan atasan
langsungnya
h. Memutuskan diterima atau tidak
2.
Tingkat-tingkat Seleksi
a. Seleksi tingkat pertama adalah
seleksi yang dilakukan menurut prosedur yang telah ditetapkan perusahaan
bersangkutan dan jika lulus maka pelamar dinyatakan diterima dengan status
karyawan percobaan atau calon pegawai (capeg).
b. Seleksi tingkat kedua adalah seleksi
yang dilakukan selama masa percobaan (capeg) dengan cara mengamati dan menilai
mental, perilaku, kedisiplinan dan kemampuan nyata calon karyawan dalam
menyelesaikan tugas-tugasnya.
c. Seleksi tingkat ketiga adalah seleksi
dengan mengikuti prajabatan atau pelatihan, jika lulus maka calon karyawan
(capeg) dingkat menjadi karyawan tetap. Dengan status karyawan tetap ini maka
semua haknya sebagai karyawan akan diterima.
3.
Penyeleksi
Penyeleksi adalah
orang-orang yang melaksanakan seleksi itu, baik dilakukan secara individu
maupun kolektif. Penyeleksi ini harus jujur, objektif, dan bebas dari pengaruh
“halo efek dan nepotisme”. Jadi keputusan mereka harus berdasarkan nilai nyata
yang dicapai peserta seleksi itu.
Penyeleksi ini dapat dilakukan oleh :
a) Bagian Urusan Sumber Daya Manusia
(USDM = bagian personalia).
b) Pihak ketiga yang profesional.
c) Kombinasi USDM dan pihak ketiga.
USDM, dimana seleksi itu dilakukan oleh orang-orang dalam perusahaan
bersangkutan saja.
Pihak ketiga profesional, artinya seleksi dilakukan oleh orang-orang dari luar
perusahaan, misalnya tes psikologi dilakukan oleh ikatan sarjana psikologi dan
lain-lainnya.
Kombinasi USDM dan pihak ketiga.
Misalnya tes psikologi dan pengetahuan umum dilakukan pihak ketiga, sedang
wawancara dilakukan oleh kombinasi USDM dan pihak ketiga, hasilnya akan lebih
baik. Pelaksanaan seleksi yang baik akan memperoleh karyawan yang kualitas dan
kuantitasnya sesuai dengan kebutuhan perusahaan, sehingga mismanagement
kepegawaian dapat dihindarkan.
·
Penempatan (placement)
Penempatan adalah
kegiatan untuk menempatkan orang-orang yang telah lulus seleksi pada
jabatan-jabatan tertentu sesuai dengan uraian pekerjaan dan
klasifikasi-klasifikasi pekerjanya (Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan). Penempatan
ini sangat penting, karena aktivitas-aktivitas perusahaan baru dapat dilakukan,
jika semua jabatan ada pekerjanya.
Dalam penempatan karyawan
baru ini harus dilakukan orientasi dan
induksi.
Orientasi, artinya memberitahukan kepada karyawanbaru tentang hak dan
kewajibannya, tugas dan tanggung jawabnya, peraturan-peraturan perusahaan, sejarah
dan struktur organisasi perusahaan serta memperkenalkannya kepada para karyawan
lama.
Induksi, adalah kegiatan untuk mempengaruhi tingkah laku karyawan baru yang telah
ditempatkan, agar ia menaati peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang
berlaku (Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan).
·
Pelatihan (training)
Pelatihan karyawan perlu
dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerjanya. Pelatihan ini
memerlukan biaya tetapi biaya-biaya ini menjadi investasi jangka panjang di
bidang sumber daya manusia bagi perusahaan bersangkutan.
Pelatihan adalah proses
peningkatan kemampuan teknis dan moral kerja karyawan operasional sesuai dengan
kebutuhan tugas-tugasnya (Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan).
Training is the short term education process utilizing a
systematic and organized procedure by which nonmanagerial personnel learn
technical knowledge and skills for a definite purpose (Andrew F. Sikula).
Artinya :
Pelatihan adalah suatu
proses pendidikan jangka pendek yang menggunakan prosedur yang sistematis dan
terorganisasi, yang dalam kesempatan itu karyawan operasional belajar
pengetahuan teknik pengerjaan dan keahlian untuk tujuan tertentu.
·
Pemberhentian (separation)
Pemberhentian adalah
putusnya hubungan kerja seorang karyawan dengan suatu perusahaan. Pemberhentian
(PHK) ini disebabkan oleh keinginan perusahaan, keinginan karyawan, kontrak
kerja habis, peraturan perburuhan, pensiun, dan atau meninggal dunia.
Pemberhentian ini diatur
berdasarkan Undang-undang No. 12 Tahun 1964, P4 D, P4 P, keputusan pengadilan
atau pasal 1603, ayat (1) KUHP. Pemberhentian ini berhubungan erat dengan
status karyawan bersangkutan. Status karyawan dikenal atas karyawan tetap,
karyawan kontrak, karyawan harian lepas, karyawan honorer, dan karyawan
percobaan. Karyawan tetap dan karyawan
kontrak dapat diberhentikan perusahaan tanpa memberikan pesangon, jika pemberhentian itu didasarkan karen memukul
atasan atau asusila di perusahaan. Jika karyawan berhenti atas keinginan
sendiri, pesangon tidak diberikan, kecuali atas keijaksanaan perusahaan saja.
Bagi karyawan harian lepas, honorer dan percobaan, jika diberhentikan tidak mendapat
pesangon. Setiap karyawan yang berhenti selalu
membawa biaya-biaya, seperti biaya penarikan, seleksi, dan pelatihan yang
merugikan perusahaan. Jika turn-over karyawan
suatu perusahaan sering terjadi, hal ini menunjukkan bahwa manajemen perusahaan
itu kurang baik.
Labour turn-over (perputaran
karyawan) adalah perbandingan antara masuk dan berhentinya karyawan suatu
perusahaan.
2.
Koordinasi
Definisi-definisi koordinasi yang dikemukakan para ahli sebagai berikut.
A.
Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan
Koordinasi adalah kegiatan mengarahkan,
mengintegrasikan, dan mengkoordinasikan, unsur-unsur manajemen (6M) dan
pekerjaan-pekerjaan serta para bawahan dalam mencapai tujuan organisasi.
B.
E.F.L Brech
Koordinasi adalah mengimbangi dan menggerakkan tim
dengan memberikan lokasi kegiatan pekerjaan yang cocok kepada masing-masing dan
menjaga agar kegiatan itu dilaksanakan dengan keselarasan yang semestinya di
antara para anggota itu sendiri.
C.
G.R. Terry
Koordinasi adalah suatu usaha yang sinkron dan teratur
untuk menyediakan jumlah dan waktu yang tepat, dan mengarahkan pelaksanaan
untuk menghasilkan suatu tindakan yang seragam dan harmonis pada sasaran yang
telah ditentukan. Definisi G.R. Terry ini berati bahwa koordinasi adalah
pernyataan usaha dan meliputi ciri-ciri sebagai berikut.
1.
Jumlah usaha,
baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif
2.
Waktu yang
tepat dari usaha-usaha ini
3.
Pengarahan
usaha-usaha ini
D.
Dr. Awaluddin Djamin, M.P.A
Koordinasi adalah suatu usaha kerjasama antara badan,
instansi, unit dalam pelaksanaan tugas-tugas tertentu sedemikian rupa, sehingga
terdapat saling mengisi, saling membantu, dan saling melengkapi.
Tipe –
tipe Koordinasi
1)
Koordinasi vertikal (vertical coordination) adalah kegiatan-kegiatan penyatuan, pengarahan yang dilakukan oleh atasan
terhadap kegiatan unit-unit, kesatuan-kesatuan kerja yang ada di bawah wewenang
dan tanggung jawabnya.
2)
Koordinasi horizontal (horizontal coordination) adalah mengkoordinasikan tindakan-tindakan atau kegiatan-kegiatan
penyatuan, pengarahan yang dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan penyatuan,
pengarahan yang dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan dalam setingkat organisasi
(aparat) yang setingkat. Koordinasi horizontal dibagi atas interdisciplinary dan interrelated.
Interdisciplinary adalah
suatu koordinasi dalam rangka mengarahkan, menyatukan tindakan-tindakan,
mewujudkan, dan menciptakan disiplin antara unit yang satu dengan yang lain
secara intern maupun secara ekstern pada unit-unit yang sama tugasnya.
Interrelated adalah
koordinasi antarbadan(instansi),unit-unit yang fungsinyaberbeda, tetapi
instansi yang satu dengan yang lain saling begantungan atau mempunyai kaitan
baik, secara intern maupun ekstern yang levelnya setaraf.
3.
Komunikasi
Komunikasi (communication) merupakan hal yang
terpenting dalam manajemen, karena proses manajemen baru terlaksana, jika
komunikasi dilakukan. Pemberian perintah, laporan, informasi, berita, saran,
dan menjalin hubungan-hubungan hanya dapat dilakukan dengan komunikasi saja,
tanpa komunikasi proses manajemen tidak terlaksana.
Henry Clay
Lindgren mengatakan bahwa effective
leadership means effective communication atau kepemimpinan yang efektif berarti
komunikasi yang efektif.
Lawrence
D. Brenan, mengemukakan bahwa management is
communication atau manajemen adalah komunikasi. Untuk jelasnya pengertian
komunikasi ini, penulis mengutip beberapa definisi komunikasi sebagai berikut :
A.
Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan
Komunikasi adalah suatu alat untuk menyampaikan
perintah, laporan, berita, ide, pesan atau informasi dari komunikator kepada
komunikan agar di antara mereka terdapat interaksi.
B.
Harold Koontz dan Cyril O’Donnel
Communication is received as the transfer of information from one person to
an other whether or not it elicits confidence. But the information transfered
must be understandable to the receiver.
Artinya :
Komunikasi digambarkan sebagai pemindahan informasi
dari seseorang ke orang lain terlepas dari dipercayai atau tidak. Tetapi
informasi yang ditransfer tentulah harus dipahami si penerima.
C.
R.C. Davis
Communication is the phase of the managerial process that transmits ide as
from one person to another for use in the performance of managerial function.
Artinya :
Komunikasi adalah suatu tahap dari proses
kepemimpinan, yang memindahkan ide seseorang ke orang lain untuk digunakan
dalam fungsi-fungsinya memimpin pekerjaan.
D.
William Albig
Communication is the process of transmitting meaningful symbols between individuals.
Artinya :
Komunikasi adalah proses pengoperan lambang-lambang
yang mengandung pengertian antara individu-individu.
Kesimpulan dari definisi-definisi di atas, yaitu :
1.
Komunikasi
hanya dapat dilakukan, jika ada komunikator (giver) dan komunikan (receiver)
2.
Komunikasi
hanya merupakan alat untuk menyampaikan perintah, laporan, informasi, dan
lain-lainnya dari seorang komunikator kepada komunikan, jadi bukanlah tujuan.
3.
Komunikasi
haruslah dapat dipahami oleh si penerima atau komunikan, sehingga menimbulkan
interaksi. Jika komunikasi dipahami maka pelaksanaan tugas akan benar.
Tujuan komunikasi, yaitu untuk memberikan perintah,
laporan, informasi, ide, saran, berita, dan menjalin hubungan-hubungan dari
seorang komunikator kepada komunikan atau penerimanya.
Proses Komunikasi
Unsur-unsur Komunikasi
Unsur-unsur Komunikasi
a)
Komunikator
(pemberi = giver) adalah orang yang
menyampaikan pesan komunikasi itu.
b)
Pesan
yaitu informasi, perintah, laporan, berita, dan lain-lainnya yang disampaikan
itu.
c)
Saluran
(simbolis = channel) adalah alat
(simbol) yang dipergunakan untuk berkomunikasi.
d)
Komunikan
(penerima = receiver) yaitu orang
yang menerima pesan komunikasi tersebut.
e) Feedback (action), adalah reaksi yang ditimbulkan
oleh komunikasi itu.
Lambang-lambang Komunikasi
a.
Lambang (simbol = channel)
adalah alat yang dipergunakan komunikator untuk menyampaikan pesan yang
dikomunikasikan kepada komunikan, yaitu :
b. Suara yaitu pesan komunikasi
disampaikan dengan suara oleh komunikator.
c. Tulisan (gambar), yaitu pesan
komunikasi disampaikan dengan tulisan atau gambar-gambar oleh komunikator
kepada komunikannya.
d. Gerak-gerik, yaitu pesan komunikasi
disampaikan dengan gerak-gerik oleh komunikator kepada komunikannya, misalnya
dengan raut muka, telunjuk, kedipan mata, dan lain-lainnya.
e. Warna yaitu pesan komunikasi
disampaikan dengan warna oleh komunikator kepada komunikan, misalnya lampu
petunjuk jalan pada perempatan, merah berhenti, kuning siap untuk jalan, dan
hijau boleh jalan, bendera putih tanda menyerah, dan lain-lainnya.
Fungsi-fungsi Komunikasi
1. Instructive,
artinya komunikasi dalam hal ini berfungsi untuk memberikan perintah dari
atasan kepada bawahannya.
2. Evaluation,
artinya komunikasi berfungsi untuk menyampaikan laporan dari bawahan kepada
atasannya.
3. Informative, adalah
komunikasi dalam hal ini berfungsi untuk menyampaikan informasi, beita, dan
pesan-pesan lainnya.
4. Influencing,
artinya komunikasi dalam hal ini berfungsi untuk memberikan saran-saran,
nasehat-nasehat dari seseorang kepada orang lain.
Ruang Lingkup Komunikasi
1. Public Communication (komunikasi massa) adalah komunikasi dalam arti luas, artinya pesan
komunikasi itu ditunjukkan kepada masyarakat luas, baik yang dikenal maupun
tidak. Misalnya : tulisan dalam surat kabar, majalah, buku, pidato di televisi,
dan radio.
2. Business Communication adalah komunikasi dalam arti sempit, artinya pesan komunikasi
itu dilakukan dalam suatu perusahaan atau organisasi. Pesan komunikasi itu
biasanya berfungsi untuk instructive
dan evaluative, seperti memberikan
perintah dan laporan-laporan.
Tipe-tipe Komunikasi
1. Komunikasi Formal (formal communication) adalah komunikasi
dalam organisasi formal, pesannya instructive
dan evaluative yang dilakukan
mengikuti rangkaian hierarki formal organisasi serta hubungannya dengan
tugas-tugas dan tanggung jawab. Pesan komunikasi ini dilakukan secara vertikal
dari atasan ke bawahan (perintah) atau dari bawahan ke atasan (laporan).
2. Komunikasi Informal (informal communication = the grapevine
= pohon anggur) adalah komunikasi
dalam organisasi informal atau formal. Pesan komunikasinya berfungsi informative dan evaluative, jadi tidak berhubungan dengan tugas dan tanggung
jawab. Komunikasi bertujuan memberikan berita atau pesan dan menciptakan
hubungan-hubungan manusia.
Komunikasi efektif artinya jika komunikan
mengerti, mempersepsi dan melaksanakan reaksi (action) atau tugas-tugas sesuai dengan pesan yang diberikan oleh
komunikatornya dan ada feedback-nya.
Drs. H. Malayu S.P.
Hasibuan mengemukakan syarat komunikasi yang baik, yaitu :
1. Disampaikan pada waktu dan kondisi
yang tepat.
2. Channel dan
simbol-simbol komunikasi yang baik dan jelas.
3. Mempergunakan kata-kata dan
kalimat-kalimat yang mudah dipahami dan persepsinya jelas.
4. Memperhatikan kemampuan daya tangkap
dan daya nalar komunikan.
5. Komunikator menyampaikannya dengan
tenang dan tidak emosional.
6. Disampaikan secara jelas dengan
menghindari hambatan-hambatan komunikasi.
7.
Dilakukan dengan komunikasi dua arah (two
way traffic).
8. Pesan disampaikan secara lengkap dan
menyeluruh.
9. Jika dipahami maka terjadi reaksi (action) dan feed back positif yang menimbulkan interaksi.
4.
Motivasi
Motivasi berasal dari
bahasa Latin, Mavere yang berarti
dorongan atau daya penggerak. Motivasi ini hanya diberikan kepada manusia,
khususnya kepada para bawahan atau pengikut. Motivasi mempersoalkan bagaimana
caranya mendorong gairah kerja bawahan, agar mereka mau bekerja keras dengan
memberikan semua kemampuan dan keterampilannya untuk mewujudkan tujuan
perusahaan. Pada dasarnya perusahaan bukan saja mengharapkan karyawan yang
mampu,cakap, dan terampil, tetapi yang terpenting mereka mau bekerja giat dan
berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang optimal. Motivasi penting, karena
dengan motivasi ini, diharapkan setiap individu karyawan mau bekerja keras dan
antusias untuk mencapai produktivitas kerja yang tinggi.
Pengertian Motivasi Menurut Para Ahli
1.
Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan
Motivasi
adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang,
agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala
daya upayanya untuk mencapai kepuasan.
2.
Harold Koontz
Motivation refers to the drive and effort to satisfy a want or goal.
Artinya :
Motivasi
mengacu pada dorongan dan usaha untuk memuaskan kebutuhan atau suatu tujuan.
3.
Wayne F. Cascio
Motivation is a force
that results from an individuals desire to satisfy their needs (e.g. hunger,
thirst, social approval).
Artinya :
Artinya :
Motivasi
adalah suatu kekuatan yang dihasilkan dari keinginan seseorang untuk memuaskan
kebutuhannya (misalnya: rasa lapar, haus, dan bermasyarakat).
4.
Stephen P. Robbine
We will define
motivation as the willingness to exert high levels of effort toward
organizational goals, conditional by efforts ability to satisfy some individual
need.
Artinya :
Kita
akan mendefinisikan motivasi sebagai suatu kerelaan untuk berusaha seoptimal
mungkin dalam pencapaian tujuan organisasi yang dipengaruhi oleh kemampuan
usaha untuk memuaskan beberapa kebutuhan individu.
5.
American Encyclopedia
Motivation: That predisposition
(it self the subject of much controvency) within the individual which arouses
sustain and direct his behavior. Motivation involve such factor as biological
and emotional needs that can only be inferred from observation behavior.
Artinya :
Motivasi
adalah kecenderungan (suatu sifat yang merupakan pokok pertentangan) dalam diri
seseorang yang membangkit topangan dan mengarahkan tindak-tanduknya.
Motivasi
meliputi faktor kebutuhan biologis dan emosional yang hanya apat diduga dari
pengamatan tingkah laku manusia.
6.
Merle J. Moskowits
Motivaton
is usually defined the initiation and direction of behavior and the study of
motivation is in effect the study of course of behavior.
Artinya :
Motivasi
secara umum didefinisikan sebagai inisiatif dan pengarahan tingkah laku dan
pelajaran motivasi sebenarnya merupakan pelajaran tingkah laku.
Aspek dan Pola Motivasi
Aspek motivasi dibedakan antara aspek
aktif atau dinamis dan aspek pasif atau statis.
Dalam
aspek aktif atau dinamis, motivasi
tampak sebagai suatu usaha positif dalam menggerakkan dan mengarahkan sumber
daya manusia agar secara produktif berhasil mencapai tujuan yang diinginkan.
Dalam
aspek pasif atau statis, motivasi akan tampak sebagai kebutuhan dan juga
sekaligus sebagai perangsang untuk dapat mengarahkan dan menggerakkan potensi
sumber daya manusia ke arah tujuan yang diinginkan.
Dr. David McClelland mengemukakan pola motivasi sebagai
berikut :
1. Achievement Motivation, adalah suatu
keinginan untuk mengatasi atau mengalahkan suatu tantangan, untuk kemajuan dan
pertumbuhan.
2. Affiliation Motivation, adalah
dorongan untuk melakukan hubungan-hubungan dengan orang lain.
3. Competence Motivation, adalah
dorongan untuk berprestasi baik dengan melakukan pekerjaan yang bermutu tinggi.
4. Power Motivation, adalah dorongan
untuk dapat mengendalikan suatu keadaan dan adanya kecenderungan mengambil
resiko dalam menghancurkan rintangan-rintangan yang terjadi.
Tujuan Pemberian Motivasi
1. Mendorong gairah dan semangat kerja
karyawan.
2. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja
karyawan.
3. Meningkatkan produktivitas kerja
karyawan.
4. Mempertahankan loyalitas dan
kestabilan karyawan perusahaan.
5. Meningkatkan kedisiplinan dan
menurunkan tingkat absensi karyawan.
6. Mengefektifkan pengadaan karyawan.
7. Menciptakan suasana dan hubungan
kerja yang baik.
8. Meningkatkan kreativitas dan
partisipasi karyawan.
9. Meningkatkan tingkat kesejahteraan
karyawan.
10. Mempertinggi rasa tanggung jawab
karyawan terhadap tugas-tugasnya.
11. Meningkatkan efisiensi penggunaan
alat-alat dan bahan baku.
Jenis-Jenis Motivasi
1. Motivasi Positif (insentif positif) manajer memotivasi
bawahan dengan memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi baik. Dengan
motivasi positif ini semangat kerja bawahan akan meningkat, karena manusia pada
umumnya senang menerima yang baik-baik saja.
2. Motivasi Negatif (insentif negatif), manajer memotivasi
bawahannya dengan memberikan hukuman kepada mereka yang pekerjaannya kurang
baik (prestasinya rendah). Dengan motivasi negatif ini, semangat kerja bawahan
dalam jangka waktu pendek akan meningkat, karena mereka takut dihukum, tetapi
untuk jangka waktu panjang dapat berakibat kurang baik.
Metode-Metode Motivasi
1. Metode Langsung (direct motivation), adalah motivasi (material dan nonmaterial)
yang diberikan secara langsung kepada setiap individu karyawan untuk memenuhi
kebutuhan dan kepuasannya. Jadi, sifatnya khusus seperti memberikan pujian,
penghargaan, bonus, piagam dan lain sebagainya.
2. Motivasi Tidak Langsung (indirect motivation), adalah motivasi
yang diberikan hanya merupakan fasilitas-fasilitas yang mendukung serta
menunjang gairah kerja/kelancaran tugas, sehingga para karyawan betah dan
bersemangat melakukan pekerjaannya. Misalnya: kursi yang empuk, mesin-mesin
yang baik, ruangan kerja terang dan nyaman, suasana dan lingkungan pekerjaan
yang baik, penempatan karyawan yang tepat dan lain-lainnya. Motivasi tidak
langsung ini besar pengaruhnya untuk merangsang semangat bekerja karyawan,
sehingga produktivitas kerja meningkat.
5.
Leadership (kepemimpinan)
Kepemimpinan
merupakan intisari manajemen. Dengan kepemimpinan yang baik, proses manajemen
akan berjalan lancar dan karyawan bergairah melaksanakan tugas-tugasnya. Gairah
kerja, produktivitas kerja, dan proses manajemen suatu perusahaan akan baik,
jika tipe, gaya, cara atau style kepemimpinan
yang diterapkan manajernya baik.
Tegasnya
baik atau buruknya, tercapai atau tidaknya tujuan suatu perusahaan sebagian
besar ditentukan oleh kecakapan manajer dalam melaksanakan kepemimpinannya
untuk mengerahkan para bawahannya. Kecakapan dan kewibawaan seorang manajer
melakukan kepemimpinannya akan mendorong gairah kerja, kreativitas,
partisipasi, dan loyalitas para bawahan untuk menyelesaikan tugas-tugasnya.
Leader adalah orangnya, sedangkan leadership ialah gaya atau style seorang manajer untuk mengarahkan,
mengkoordinasi, dan membina para bawahannya agar mau bekerja sama dan bekerja
produktif mencapai tujuan perusahaan.
Definisi-definisi kepemimpinan yang
dikemukakan para penulis adalah sebagai berikut.
· Menurut Pancasila
Kepemimpinan
yang berdasarkan Pancasila ialah kepemimpinan yang memiliki jiwa Pancasila,
yang memiliki wibawa dan daya untuk membawa serta memimpin masyarakat
lingkungannya ke dalam kesadaran kehidupan kemasyarakatan dan kenegaraan
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
· Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan
Kepemimpinan
adalah seni seorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan, agar mau bekerja
sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi.
· Chester Irving Barnard
Kepemimpinan
adalah kemampuan pribadi untuk menegaskan keputusan yang memberikan dimensi
mutu dan dimensi kesusilaan terhadap koordinasi kegiatan organisasi dan
perumusan tujuannya.
· Ordway Tead
Leadership is the
activity of influencing people to cooperate toward some goals which come to find
desirable.
Artinya :
Kepemimpinan
adalah kegiatan mempengaruhi orang-orang agar mau bekerja sama untuk mencapai
beberapa tujuan yang mereka inginkan.
· William G. Scott
Leadership as the
process of influencing the activities of an organized group in it efforts
toward goals setting and goal achievement.
Artinya :
Kepemimpinan
sebagai proses mempengaruhi kegiatan yang diorganisasi dalam kelompok di dalam
usahanya mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
· John D. Pfiffner & Robert Presthus
Leadership is the art of
coordinating and motivating individuals and group to achieve desired ends.
Artinya :
Kepemimpinan
adalah seni mengkoordinasi dan memotivasi individu-individu dan
kelompok-kelompok untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
· Harold Koontz dan Cyrill O’Donnell
Leadership is the art of
inducing subordinates to accomplish their assignment with zeal and confidence.
Artinya :
Kepemimpinan
adalah seni membujuk bawahan untuk menyelesaikan tugas-tugasnya dengan semangat
keyakinan.
· Kae H. Chung dan Leon C. Megginson
Leadership is the
process of influencing other people for the purpose of achieving shared goals.
Artinya :
Kepemimpinan
adalah proses mempengaruhi orang lain dengan maksud untuk mencapai tujuan
bersama.
· Paul Hersey dan Kennet H. Blanchard
Leadership is the
process of influencing the activities of an individual or a group in effort
toward goal achievement in a given situation.
Artinya :
Kepemimpinan
adalah proses mempengaruhi kegiatan individu atau kelompok dalam usaha untuk
mencapai tujuan dalam situasi tertentu.
Unsur-Unsur Kepemimpinan
1. Pemimpin (leader = head) adalah orang yang memimpin.
2. Bawahan (pengikut) adalah orang-orang
yang dipimpin.
3. Organisasi adalah alat dan wadah
untuk melakukan kepemimpinan.
4. Tujuan (objective) adalah sasaran yang ingin dicapai.
5. Lingkungan adalah internal dan
eksternal perusahaan.
Cara/Gaya/Tipe/Style Kepemimpinan
Cara
atau gaya-gaya kepemimpinan yang dilakukan seorang pemimpin dalam mempengaruhi
para bawahannya tidak sama.
Gaya-gaya
kepemimpinan menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, adalah :
1. Kepemimpinan Otoriter, yaitu jika
seorang pemimpin menganut sistem sentralisasi wewenang. Falsafah pemimpin,
bawahan adalah untuk pemimpin (atasan) dan menganggap dirinya yang paling
berkuasa, paling pintar dan mampu.
2. Kepemimpinan Partisipatif, yaitu jika
seorang pemimpin dalam melaksanakan kepemimpinannya dilakukan dengan cara
persuasif, menciptakan kerja syang serasi, menumbuhkan loyalitas dan
partisipasi bawahannya.
3. Kepemimpinan Delegatif, yaitu jika
seorang pemimpin mendelegasikan wewenang kepada bawahannya dengan agak lengkap,
sehingga bawahan itu dapat mengambil keputusan dan kebijakan-kebijakan dengan
agak bebas atau leluasa dalam melaksanakan pekerjaannya.
Gaya-gaya
kepemimpinan menurut Stephen J. Carroll dan Henry L. Tosi, adalah Kharismatik:
Mereka memiliki kesetiaan dan tanggung jawab dari pengikutnya, bukan karena
mereka memiliki kemahiran khusus atau ada pada kedudukan khusus, tetapi karena
para pengikutnya menanggapinya sebagai individu. Pengaruh kharismatik tidak
dapat dipindahkan kepada orang lain.
2.4 MANFAAT ACTUATING
Memberi
pengarahan efektif dapat dilaksanakan oleh seorang untuk suatu kelompok.
Biasanya, manajer yang melaksanakan pengarahan karena manajer mengetahui
keahlian dan kemampuan karyawan, mengerti kapasitas dan keinginan karyawan, mengetahui
hasil dan , mengamati etos kerja karyawan. Dengan semua latar belakan tersebut,
manajer akan mampu memilih teknik memberikan pengarahan yang efektif untuk
mendapatkan hasil yang diinginkan dengan cara yang terbaik.Manajer yang
mengarahkan karyawan, harus menggunakan instruksi-instruksi yang menunjang
pengetahuan tentang aspek untuk melakukan suatu tugas tertentu. Demikian pula
untuk dapat mengikuti tujuan, maka diliput berbagai situasi,diberi data yang
rinci, dan dikemukakan urutan langkah-langkah yang harus ditempuh.
2.5 PRINSIP – PRINSIP ACTUATING
Ø Pengarahan harus jelas
Ø Pengarahan diberikan satu per satu
Ø Pengarahan harus positif
Ø Pengarahan harus diberikan kepada orang yang tepat
Ø Pengarahan harus erat dengan motivasi
Ø Perintah satu aspek berkomunikasi
Mengendalikan
Fungsi Manajemen
Prinsip Actuating dalam manajemen, menurut Kurniawan ( 2009 ) :
1. Memperlakukan pegawai dengan sebaik – baiknya
2. Mendorong pertumbuhan dan perkembangan manusia
3. Menanamkan pada manusia keinginan untuk melebihi
4. Menghargai hasil yang baik dan sempurna
5. Mengusahakan adanya keadilan tanpa pilih kasih
6. Memberikan kesempatan yang tepat dan bantuan yang cukup
7. Memberikan dorongan untuk mengembangkan potensi dirinya
Dalam manajemen, pengarahan ini bersifat sangat kompleks karena disamping
menyangkut manusia, juga menyangkut berbagai tingkah laku dari manusia-manusia
itu sendiri. Manusia dengan berbagai tingkah laku yang berbeda-beda, memiliki
pandangan serta pola hidup yang berbeda pula.
Pentingnya Actuating dalam Organisasi
Fungsi actuating lebih menekankan
pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi.
Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti
dengan penggerakan seluruh potensi sumber daya manusia dan nonmanusia pada
pelaksanaan tugas. Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk
mencapai visi, misi dan program kerja organisasi. Setiap SDM harus bekerja
sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi masing-masing
SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi yang telah
ditetapkan.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Actuating adalah fungsi managemen yang berhubungan dengan
kegiatan mengarahkan, membimbing, menggerakan semua karyawan agar mau
bekerjasama dan bekerja efektif secara efisien, agar terwujudnya tujuan yang
telah ditetapkan.
Fungsi pengarahan agar karyawan mampu bekerjasama dan bekerja
secara efektif untuk mencapai tujuan perusahaan yang nyata.
Dan unsur yang paling penting dalam pengarahan yaitu motivasi
dan komunikasi. Seorang manager harus mampu memotivasi karyawan agar mau
mangikutinya. Dan harus memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik.
SARAN
Menjadi seorang manager dalam perusahaan harus mampu mengendalikan
lima fungsi managemen, terutama adalah pengarahan dan pergerakan. Demikianlah makalah yang sederhana ini kami susun semoga dapat bermanfaat
bagi penyusun pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, Malayu S.P, Haji. 2011.
Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah. Jakarta: Bumi Aksara.
http://joemarnioye.blogspot.co.id/2013/02/makalah-fungsi-manajemen-actuating.html
(Diakses 1 Agustus 2013)
(Diakses 1 Agustus 2013)
http://ratnairmanurakbar.blogspot.co.id/2014/05/pengarahan-actuating.html
(Diakses 23 Mei 2014)
(Diakses 23 Mei 2014)
Tampa Fungsi Pengawasan pelaksanaan apalah artinya sebuah organisasi atau perusahaan, tampa pelaksanaan semuanya akan sia-sia, untuk melengkapi menarik ini silahkan baca juga penjelasannya di Nurul Huda
BalasHapusGolden Nugget Casino | 1 Broadway, Las Vegas, NV | MapYRO
BalasHapusSearch for Golden Nugget 안산 출장마사지 Casino near me at 여수 출장안마 Mapyro. Golden Nugget 영주 출장샵 Casino · Hotel & Casino. 4000 West Sahara Boulevard Las 광양 출장마사지 Vegas, 경기도 출장샵 NV 89109. (702) 770-7000.